MEULABOHUTU | Menjalankan FGD penelitian skema Penelitian Lektor Kepala, Dekan FISIP UTU Basri, S.H., M.H menyampaikan materi Strategi Pengembangan kawasan wisata dengan program konservasi di Jaboi Kota Sabang, Sabtu (28/10/2023).

Kegiatan tersebut dihadiri oleh banyak unsur pemerintah dan masyarakat. Hadir mewakili Dan Lanal Sabang, BPKS, Dinas Pariwisata, DKP, MAA, Camat, Polsek, KORAMIL, Mukim, Para Keuchik Se kota Sabang dan lembaga Panglima laot Sabang serta LSM WCS.

FGD Penelitian tersebut bukan saja menghimpun data penelitian, tetapi ikut memberi sumbang pemikiran yang diserahkan kepada Keuchik Jaboi berupa Draft Qanun Mukim Balohan tentang Kawasan Pantang Adat Batee Tamon Lhok Jaboi.

Bersamaan dengan Hari Soempah Pemoeda tanggal 28 Oktober 2023, Dekan FISIP menyerahkan draft Qanun Mukim kepada keuchik Jaboi sebagai bentuk dedikasi akademik dari Universitas Teuku Umar kepada masyarakat dengan menyumbang draft Qanun pantang adat laot kawasan Bate Tamon lhok Jaboi.

Dalam materi Basri menyampaikan perlu dukungan para pihak atas keinginan grassroot dari masyarakat untuk melestarikan kawasan batee Tamon sebagai upaya keseimbangan alam agar dapat memberikan manfaat atas kesejahteraan masyarakat pesisir dan nelayan.

Masyarakat pesisir dapat manfaatkan jasa lingkungan dengan ekowisata dan nelayan meningkatkan daya tangkapan ikan yang banyak karena batee Tamon adalah sarang berkembang biak ikan laut dalam ekosistem laut dengan terumbu karang yang masih sangat bagus dalam kawasan inti batee Tamon.

Peningkatan daya tangkap dan pemanfaatan jasa lingkungan menjadi tujuan utama dalam penetapan kawasan inti batee Tamon yang mendapat dukungan penuh Panglima laot Lhok Jaboi dan tokoh adat serta tuha peut gampong serta unsur lain nya.

Pada kesempatan tersebut, Draft Qanun yang diserahkan Dekan FISIP UTU mendapat apresiasi dari berbagai kalangan yang hadir seperti Unsur Lanal Sabang, MAA, Lembaga Panglima Laot Sabang, Sekertaris Mukim Balohan, para keuchik, BKSDA, koramil, polsek dan dinas pariwisata serta dinas dkp Kota Sabang.

“Semoga draft ini mendapat manfaat yang besar buat kami semua dan Terima kasih kami kepada ITU atas dedikasi membangun gampong kami” Ungkap Tgk. Mandi dari unsur Wakil Ketua MAA di acara penutup penyerahan draft Qanun ini. (Humas UTU).

MEULABOHUTU  | Dalam mengembangkan kompetensi mahasiswa dalam bidang akademik, Himpunan Mahasiswa Ilmu Administrasi Negara (Himadistra) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Teuku Umar sukses menggelar kompetisi The 3rd Essay Writing Competition (EWC III) Tahun 2023.

Kompetisi yang diikuti oleh mahasiswa dari berbagai Perguruan Tinggi di kawasan Barat Selatan Aceh ini  dilaksanakan sebagai wadah mengekspresikan ide, wawasan, dan pemahaman mereka tentang isu-isu sosial dan politik yang relevan.

Kegiatan yang dilaksanakan pada Kamis 26 Oktober 2023 di  Aula Utama Kampus UTU mengusung tema “Kontribusi Gen-z Dalam Menghadapi Transformasi Politik Menuju Pemilu Serentak 2024”.

Kegiatan ini merupakan kompetisi menulis essay tahunan yang dilaksanakan oleh Himadistra setelah sebelumnya dilaksanakan pada tahun 2020 di tingkat Universitas Teuku Umar dan Pada Tahun 2022 yang terbuka bagi seluruh mahasiswa aktif di berbagai perguruan tinggi Se-Barat Selatan Aceh.

Tahun ini kegiatan tersebut kembali dilaksanakan dengan berbagai peningkatan dan perbaikan dari tahun-tahun sebelumnya. Tujuannya agar para mahasiswa dapat mengasah kemampuannya dalam berpikir kritis, kreatif, inovatif dan mampu memecahkan berbagai permasalahan terkini secara logis dan ilmiah.

Kegiatan dibuka oleh Ketua Prodi Ilmu Administrasi Negara yaitu Nodi Marefanda, M.A.P. Beliau menyampaikan apresiasi kepada para peserta atas rasa semangat dalam belajar dan berkompetisi. Beliau juga menyampaikan harapannya agar kompetisi ini dapat terus dilaksanakan setiap tahun dengan menjangkau lebih banyak mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi yang ada di Aceh.

Ketua Prodi Ilmu Administrasi Negara yaitu Nodi Marefanda, M.A.P mengungkapkan pelaksanaan kompetisi essay ini bertujuan untuk membiasakan mahasiswa, dalam mengasah kemampuan menghasilkan ide kreatif dan inovatif yang dapat dituangkan dalam bentuk karya tulis ilmiah terkait bidang ilmu administrasi negara dan juga ilmu sosial lainnya.

“Kami berharap banyak pikiran dan gagasan yang dapat diekspresikan mahasiswa tentang isu-isu sosial politik terkini. Para peserta menyampaikan pandangan mereka terkait kontribusi gen-z dalam transpormasi  politik menuju Pemilu 2024” ujar Nodi.

Nodi berharap kompetisi dapat menjadi wadah mendorong mahasiswa untuk terlibat dalam diskusi dan pemikiran kritis mengenai isu-isu sosial politik yang penting dan relevan. Selain itu juga mahasiswa dapat menghasilkan solusi dari isu-isu tersebut yang saat ini terjadi di Indonesia.

Pada pelaksanaanya, penerimaan naskah karya essay telah dibuka selama 20 hari sejak tanggal 2 Oktober sampai 22 Oktober 2023. Berbagai karya yang masuk mengacu pada empat sub-tema yang disediakan oleh panitia, yaitu Digitalisasi dan Kontestasi Pemilu (Teknologi), Pemilu dari Perspektif Etis (Sosial-Budaya), Mental health issues Bagi Pemilih Pemula (Kesehatan), serta Problematika Literasi Politik dan Pemilih Pemula (Pendidikan). Setelah dilakukan seleksi, 13 naskah essay dipresentassikan dan dinilai oleh dewan juri yang berasal dari kalangan Dosen dan Alumni Ilmu Administrasi Negara.

Para peserta terlihat sangat antusias dan mampu mempresentasikan karya mereka dengan cukup baik.  Berdasarkan hasil akumulasi penilaian, diperoleh beberapa pemenang yaitu Lilis Sartika dan Jefri Arimal sebagai Juara 1, Khairatun Hisan dan Yusril Sahendra sebagai juara 2 serta Genta Abiem Alfarizi dan Anisa sebagai juara 3. (Humas UTU).

MEULABOHUTU | Upaya revitalisasi bahasa daerah tidak hanya menjadi tanggung jawab Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) semata. Revitalisasi bahasa daerah melibatkan seluruh pemangku kepentingan, yang meliputi pemerintah daerah, unsur-unsur masyarakat seperti tokoh masyarakat, komunitas penutur, dan lembaga adat, serta sekolah.

Sadar akan pentingnya revitalisasi bahasa daerah ini, tim dosen Prodi Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Teuku Umar melalakukan Penelitian skema penugasan di sejumlah sekolah di Kabupaten Nagan Raya. Kegiatan tersebut melibatkan empat orang dosen dan dua mahasiswa prodi IAN.

Penelitian tersebut diketuai oleh Siti Jahria Sitompul, M.Pd dengan anggota tim Veny Nella Syahputri, M.Pd, Cut Nabila Kesya, M.Pd dan Aduwina Pakeh, M.Sc. Penelitian ini mengangkat tema “Peran Pemerintah Daerah Dalam Pemeliharaan Bahasa Daerah melalui Pendekatan Baru Revitalisasi Bahasa Daerah Model A di Kabupaten Nagan Raya.

Kegiatan itu dilaksanakan pada Rabu, 18 Oktober 2023 di dua sekolah, yaitu SMPN 7 Kuala dan SDN Alue Bata serta Dinas Pendidikan Kabupaten Nagan Raya.

Siti Jahria Sitompul kepada Humas UTU mengatakan secara global terdapat 178 bahasa daerah di Indonesia, yang saat ini berstatus terancam punah atau mengalami penurunan status. Hal ini dipengaruhi beberapa faktor antara lain adalah adanya perpindahan penduduk dari desa ke kota, yang penyebabnya terkait dengan faktor ekonomi, bencana alam, pendidikan, atau karier. Selain itu, faktor politik yang terfokus ke pusat (atau yang disebut sebagai sentralisasi) menyebabkan wilayah pinggiran, atau yang lokasinya jauh dari pusat kota, menjadi tertinggal khususnya terkait dengan informasi. Yang terakhir, adanya kebijakan pemerintah yang mengharuskan bahwa ranah pendidikan mengharuskan penggunaan bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar atau media untuk berinteraksi.

“Dengan adanya tiga faktor tersebut, di masa depan bahasa daerah akan menghadapi ancaman serius dari kepunahan bahasa,” kata Siti Jahria

Merujuk kepada permasalahan tersebut, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa tahun 2022 merekomendasikan beberapa solusi yang harus diimplementasikan untuk melestarikan Bahasa daerah di Indonesia, yang terdiri dari: Pembelajaran Berbasis Pencelupan, Pembelajaran Berbasis Praktik Satu Hari Berbahasa Daerah, Pembelajaran Berbasis Teknologi, Pembelajaran Berbasis Keagamaan, Pembelajaran Berbasis Seni dan Budaya, dan Pembelajaran Berbasis Kreativitas.

Selain itu, untuk mendorong implementasi rekomendasi BPPB tersebut, Pemerintahan Aceh telah mengeluarkan instruksi gubernur (Ingub) tentang Penggunaan Bahasa Aceh, Aksara Aceh dan Sastra Aceh. Dalam instruksi itu, setiap perkantoran diminta menerapkan penggunaan bahasa Aceh setiap Kamis.

Instruksi tersebut juga selaras dengan ketentuan Undang-undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh, Pasal 221 menyebutkan bahwa Pemerintah Pusat, Pemerintah Aceh, dan Pemerintah Kabupaten/Kota melindungi, membina, mengembangkan kebudayaan dan kesenian Aceh yang berlandaskan nilai Islam yang dalam pelaksanaannya mengikutsertakan masyarakat dan lembaga sosial.

Penelitian kita ingin mengetahui sejauh mana kepahaman dan implementasi dari rekomendasi badan pengembangan dan pembinaan bahasa tersebut juga implementasi Instruksi Gubernur Aceh bernomor 05/INSTR/2023 yang dikeluarkan pada 21 Maret lalu.

“Setidaknya dari dua sekolah yang kita kunjungi, kita telah mendapatkan gambaran umum bahwasanya pihak sekolah nyaris belum pernah melakukan pembelajaran berbasis pencelupan, juga pembelajaran berbasis teknologi masih rendah. Sementara praktik satu hari berbahasa daerah masih ditemui sejumlah kendala, mengingat keberagaman profil siswa,” kata Siti Jahria.

Lanjutnya, untuk pembelajaran berbasis keagamaan, seni dan budaya, serta pembelajaran berbasis kreativitas rata-rata telah diterapkan di sekolah dalam Kabupaten Nagan Raya, seperti materi zikir maulid, tarian ranup lampuan, pantun, pidato, dongeng dan lain-lain.

Sementara itu Veni Nela Syahputri menyebutkan dalam diskusi bersama Dinas Pendidikan Nagan Raya, pihaknya mendorong Disdik Nagan Raya  memasukkan pelajaran bahasa daerah ke dalam mata pelajaran muatan lokal. “Bahasa daerah di Aceh ini harus terus direvitalisasi agar tidak hilang. Jangan sampai bahasa dan kebudayaan Aceh tergerus budaya-budaya baru,” kata Veny

Veny menyebutkan ada beberapa tujuan revitalisasi bahasa daerah ini, pertama, para penutur muda akan menjadi penutur aktif bahasa daerah dan mempelajari bahasa daerah dengan penuh suka cita melalui media yang mereka sukai. Kedua, menjaga kelangsungan hidup bahasa dan sastra daerah. Ketiga, menciptakan ruang kreativitas dan kemerdekaan bagi para penutur bahasa daerah untuk mempertahankan bahasanya, dan keempat, menemukan fungsi dan rumah baru dari sebuah bahasa dan sastra daerah.

Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan Nagan Raya melalui Kepala Bidang Pendidikan Dasar, Zaini, S.Pd menyatakan pihaknya siap bergotong royong untuk merevitalisasi bahasa daerah. “Kami siap melaksanakan program revitalisasi bahasa daerah, yaitu revitalisasi bahasa Aceh. Kami sudah memasukkan pelajaran bahasa Aceh ke dalam muatan lokal di sekolah. Kami juga telah menerapkan hari kamis bertutur menggunakan bahasa Aceh di kantor Disdik dan sekolah,” kata Zaini

Program revitalisasi bahasa daerah merupakan paket kebijakan yang dikemas oleh Kemendikbud Ristek dalam Merdeka Belajar Episode 17, yang diluncurkan tanggal 22 Februari 2022 yang lalu. Revitalisasi bahasa daerah perlu dilakukan mengingat 718 bahasa daerah di Indonesia, sebagian besar kondisinya terancam punah dan kritis. (Humas UTU)

MEULABOHUTU | Sebanyak 25 orang mahasiswa dari Prodi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Teuku Umar mengikuti kegiatan “Public Visit” kunjungan instansi sektor publik ke Kantor Bappeda Kabupaten Aceh Barat, pada Kamis (19/10/2023).

Kegiatan “Public Visit” ke Bappeda Kab. Aceh Barat merupakan bagian dari Praktikum Governansi Digital dan pembelajaran Best Practice dari Matakuliah Pembangunan Berkelanjutan yang diikuti oleh peserta mahasiswa semester 5 dan 7 yang dibimbing oleh Ilham Mirza Saputra, M.A.P dan Zuhrizal Fadhly, S.E. M.Si sebagai perwakilan Dosen Pengampu dari Prodi Ilmu Administrasi Negara FISIP UTU.

Inisiatif bersama Dosen FISIP UTU dengan jajaran Bappeda Kab. Aceh Barat sebagai mitra perguruan tinggi untuk mengedukasi dan mengajak mahasiswa agar lebih dekat dengan Pemerintah untuk memahami issu-issu dan masalah prioritas apa yang harus diselesaikan secara bersama. Mengingat permasalahan daerah pada saat ini sangat kompleks dan para aparatur daerah perlu sumbangsih pemikiran dan solusi dari perspektif administrasi negara.

Peserta “Public Visit” diterima baik oleh Fitriana, S.E. sebagai Sekretaris Bappeda Kabupaten Aceh Barat. Beliau mengungkapkan sangat antusias dan menerima baik pihak Dosen dan Mahasiswa Administrasi Negara FISIP UTU yang melakukan kunjungan ke Kantor Bappeda Kabupaten Aceh Barat. Selain itu, terdapat pemaparan mengenai kiat menghasilkan RKPD yang baik dari Fitriana, S.E. yang didampingi Husni Yulham, S.Pi, M.I.L sebagai Kepala Bidang Pembangunan Ekonomi dan Pengembangan SDA dan Safrani Johari, S.E. sebagai Kabid Perencanaan, Pengendalian, dan Evaluasi Pembangunan Daerah.

Adapun pendekatan perencanaan dalam penyusunan RKPD di Kabupaten Aceh Barat berorientasi melalui proses teknokratik, partisipatif, politik, top down dan bottom up. Sedangkan yang menjadi orientasi subtansi dalam perencanaan dan penyusunannya dilakukan secara holistik-tematik, integratif dan spasial.

Kemudian, kegiatan ini dihadiri oleh Wistha Nowar, S.Pt, M.Si selaku Kepala Bappeda Kabupaten Aceh Barat. Diselah kesibukannya, beliau mengungkapkan sangat senang dengan kehadiran Bapak Dosen dan Mahasiswa dalam melakukan kegiatan “Public Visit” di Bappeda Kabupaten Aceh Barat. Kunjungan ini dibanjiri pertanyaan dan dialog interaktif antara mahasiswa dengan jajaran pegawai Bappeda Kab. Aceh Barat sebagai pelaku teknokrat dan role model di lingkungan SKPK Pemerintah Kabupaten Aceh Barat.

Selanjutnya, Bappeda Kab. Aceh Barat baru saja me-launching Aplikasi Sistem Kolaborasi dan Cipta Inovasi (SeKOCI). Berdasarkan tanggapan dari Kepala Bappeda, mencoba merintis SeKOCI untuk diakses secara luas oleh publik. Alasan yang paling utama diperlukannya inovasi untuk mengatasi kendala-kendala dan keterbatasan dalam mencapai target pembangunan dan meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat, agar tidak terjadi ‘status quo’ dalam menghadapi kondisi kedepan.

“Pembelajaran best practice ini salah satu metode yang efektif dalam studi ilmu administrasi negara agar menyesuaikan dengan kebutuhan industri khususnya sektor publik dan momentum memenuhi target capaian profil lulusan sebagai calon birokrat. Maka dari itu, mahasiswa administrasi negara harus adaptif dan menyesuaikan dengan perkembangan yang ada, mengingat tantangan kedepan lebih sulit,” pungkas Ilham. (Humas UTU).

MEULABOHUTU | Dalam rangka meningkatkan kemampuan penelitian dan penulisan karya ilmiah, Program Studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Teuku Umar melaksanakan bimbingan teknis Penulisan Jurnal Artikel Ilmiah Internasional Bereputasi, 17-18 Oktober 2023.

Kegiatan yang berlangsung di Aula Iskandar Muda, lantai II GKT tersebut diikuti oleh seluruh staf pengajar Prodi Sosiologi, perangkat pimpinan Prodi, dosen lainnya di lingkungan Universitas Teuku Umar serta di-back-up oleh tenaga kependidikan FISIP dan Prodi Sosiologi.

Pelatihan ini didasarkan kepada kebijakan MBKM dan Permendikbud nomor 3 tahun 2020 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SN Dikti) dan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan  Republik Indonesia Nomor 3/M/2021 tentang Indikator Kinerja Utama Perguruan Tinggi Negeri (IKU PTN) agar dapat meningkatkan kompetensi dosen di bidang penulisan karya ilmiah, termasuk karya tulis yang dapat menembus jurnal internasional bereputasi.

Pelatihan ini menghadirkan narasumber dari Universitas Gadjah Mada, Profesor Dr. Irwan Abdullah bersama tim yaitu Dr. Hasse Jubba, M.A. dan Dr. Mustaqim Pabbajah, M.A. dengan materi diantaranya: pemetaan modal menulis artikel; metode PREC ( point, reason, evidence dan conclusion); belantara jurnal (tips dan trik mencari jurnal yang dituju); pendampingan penulisan artikel dan finalisasi draf artikel ilmiah dan tanya jawab. Peserta kegiatan terdiri dari 50 orang dosen lingkup FISIP UTU.

Rektor Universitas Teuku Umar Prof. Dr. Drs. Ishak Hasan, M. Si. diwakili Dekan FISIP Basri, SH., MH dalam sambutannya menyampaikan bahwa Universitas Teuku Umar masih sangat muda dosennya juga masih muda, untuk itu  bimtek ini diharapkan agar artikel  mereka dapat berhasil menembus jurnal internasional bereputasi.

Mengawali kegiatan, juga dilangsungkan penandatanganan MoU antara UTU dengan Founder Yayasan Irwan Abdullah Cendekia (YIAC). Selanjutnya, penandatanganan MoA antara Dekan FISIP dengan Direktur YIAC serta diikuti dengan penandatanganan kerjasama antara Ketua Program Studi Sosiologi dengan Direktur YIAC.

Kaprodi Sosiologi, Dr. Akmal Saputra, MA kepada Humas UTU mengatakan peningkatan kompetensi dosen terkait publikasi yang saat ini tentu saja merupakan tuntutan yang harus kita lakukan selaku dosen di lingkungan perguruan tinggi. “Penelitian dan pengabdian yang dilakukan oleh dosen harus memiliki dampak dan manfaat yang bisa sampai kepada masyarakat, tidak hanya di Indonesia tetapi juga cakupan yang lebih luas” ungkap Dr. Akmal

Dr. Akmal juga menyampaikan bahwa publikasi hasil penelitian dosen dalam bentuk artikel ilmiah pada jurnal internasional merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan IKU 5 yang berkaitan dengan kinerja dosen sehingga dampaknya dapat dirasakan dan diadopsi masyarakat atau juga memperoleh rekognisi internasional. (Humas UTU).

MEULABOHUTU | Sambut HUT Sumpah Pemuda 28 Oktober 2023 mahasiswa program sosiologi FISIP UTU, sabtu 14 Oktober 2023 mengambil bagian sebagai generasi muda intelektual lakukan bakti sosial membersihkan sampah di Pantai Indah Wisata Gampong Peunaga Pasi Kecamatan Meureubo Kabupaten Aceh Barat.

Koordinator bakti sosial Nurainun Nasution kepada Humas UTU menyatakan kegiatan ini merupakan salah satu implementasi Tri Dharma mahasiswa dalam bentuk pengabdian terhadap masyarakat sebagai wujud kepedulian mahasiswa dalam kehidupan sosial khususnya di lokasi objek wisata dengan cara melakukan pembersihan sampah plastik di sepanjang Pantai.

“merupakan inisiatif mahasiswa untuk mengajak masyarakat dapat berperilaku hidup bersih dan sehat tanpa sampah yang dapat mengganggu keindahan dan kebersihan eko wisata Gampong peunaga Pasi,” kata Nurainun

Sementara Dr.Akmal Saputra, MA selaku ketua Program Studi Sosiologi di damping Ligar Abdilah, M.Si dan Sopar Sinambela, M.Si selaku dosen pembimbing menyampaikan bahwa inisiatif mahasiswa peduli terhadap lingkungan sosial bersih dan sehat patut diapresiasi sebagai bentuk menumbuhkan tanggung jawab perilaku sosial.

Kemudian Akmal juga mengucapkan terimakasih kepada Keuchik dan segenap aparatur Gampong Peunaga Pasie yang sudah bersedia bekerjasama dengan mahasiswa dan program studi sosiologi FISIP UTU.

Sopar Sinambela dan Ligar Sinambela juga menyampaikan bahwa bakti sosial ini juga sebagai bentuk implementasi mengatasi masalah-masalah sosial yang muncul di tengah-tengah kehidupan masyarakat agar lebih mendekatkan mahasiswa dengan permasalahan sesungguhnya.  (Humas UTU).

MEULABOH – UTU | Sebanyak 25 mahasiswa program studi ilmu komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Teuku Umar melakukan kuliah lapangan ke pusat pelatihan dan pemberdayaan masyarakat Cut Nyak Dhien Bussiness Center PT Mifa Bersaudara, Sabtu (07/10/2023).

Para Mahasiswa yang notabenenya masih semester I ini di pandu langsung oleh dosen praktisi ilmu komunikasi , Azizon Nurza, yang juga merupakan group head CSR, External Relation, & Corporate Communication PT Mifa Bersaudara.

Azizon mengatakan kuliah ini bertujuan untuk memahami tantangan dan kiat berkomunikasi dalam membangun hubungan positif dengan masyarakat.

Pihaknya juga menyampaikan selama kegiatan berlangsung tersebut, mahasiswa melakukan sharing session melalui diskusi, dialog, dan tanya jawab dengan beberapa praktisi PR & CSR yang ada di PT Mifa Bersaudara.

“Mahasiswa mendiskusikan tantangan dan kiat-kiat penting dalam berkomunikasi dengan masyarakat, kni adalah sebuah langkah penting untuk memahami peran komunikasi dalam membangun hubungan positif dengan masyarakat”. Ungkapnya.

Selama di PT Mifa, Mahasiswa sangat antusias mengikuti perkuliahan yang disampaikan, dimana ini merupakan bentuk pengaplikasian ilmu dari mata kuliah dasar-dasar kehumasan.

“Allhamdulillah di PT Mifa ini, kami disambut dengan penuh kekraban, kuliah berlangsung dengan penuh semangat, setelah itu kami melanjutkan diskusi dengan beberapa staf dari PT Mifa seperti dengan Pak Helvi Yudho, bang Habibi J, Kana Rizky, dan Risky Syahroni yang merupakan lulusan dari UTU sehingga makin terbuka wawasan kami mengenai dunia kerja”. Ujar Azahra Nabila (Humas UTU).

MEULABOHUTU|Mahsiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Teuku Umar (UTU)!yang tergabung dalam tim Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian Masyarakat (PKM-PM) mengajak siswa-siswi SMKN 1 Samatiga untuk menghindari money politik dan black campaing pada Pemilu 2024 mendatang.

Kegiatan sosialisasi berupa educasi pemilu kepada pemilih pemula dengan mengangkat tema “Mahasiswa Go To Community: Rumah Politik Sehat sebagai Upaya Preventif Black Campaign Menuju Pemilu 2024” berlangsung di Aula SMKN 1 Samatiga, pada Sabtu 07 Oktober 2023.

Kegiatan ini dihadiri oleh kepala sekolah SMKN 1 Samatiga As’adi, S.Pd dan didampingi oleh para guru. Kegiatan ini dihadiri oleh 40 siswa yang terdiri dari berbagai jurusan seperti teknik komputer jaringan, perikanan, tata busana serta teknik mesin.

As’adi dalam sambutannya sangat mengapresiasi kehadiran teman-teman mahasiswa UTU dan berharap agar Tim PKM PM Rumah Politik Sehat  bisa memberikan pemahaman yang baik kepada siswa terkait pemilu lalu menekankan kepada siswanya untuk mendengarkan materi dengan cermat dan seksama.

Ia juga menyampaikan bahwa meskipun belum semua siswa memenuhi syarat usia legal untuk memilih pada pemilu 2024 mendatang, ia berharap edukasi tersebut dapat memberi manfaat berkelnajutan bagi para siswa dan dapat diterapkan ketika sudah berada diusia legal untuk memilih.

kemudian diikuti oleh sesi penyampaian materi sekaligus diskusi bersama siswa yang disampaikan secara langsung oleh Ketua Tim PKM Rumah Politik Sehat yaitu Cut Annisa Fitriati. Materi yang disampaikan terkait dengan edukasi pemilu sehat, pemahaman terhadap adanya black campaign dan money politic serta memberikan pemahaman terkait tata cara memilih secara cerdas dan sehat. Pada sesi terakhir dilakukan  diskusi dan Tanya jawab bersama para siswa. Mereka terlihat antusias untuk mengetahui lebih dalam terkait black campaign dan money politik.

Beberapa pertanyaan pun dilontarkan oleh para siswa seperti dampak dan tujuan dari money politic dan black campaign serta cara menghindarinya. Selain itu pada sesi pemaparan materi para siswa pun tidak kalah antusias, mereka benar-benar semangat dan tertib dalam mendengarkan materi yang disampaikan, hal ini dibuktikan dengan tidak adanya siswa yang keluar masuk pada saat sosialisasi berlansung dan tidak ada siswa yang berkelakuan buruk selama di ruangan.

“semoga dengan adanya sosialisasi edukasi pemilu kepada siswa SMKN 1 Samatiga dapat memberikan dampak yang signifikan serta pemahaman yang baik terkait pemilu kepada siswa yang akan menjadi pemilih pemula pada pemilu tahun 2024”. Tutup Cut Annisa Fitriati. (Humas UTU).

MEULABOHUTU | Dosen Universitas Teuku Umar (UTU)  melaksanakan kegiatan pengabdian berbasis riset, melalui Focus Grup Discussion (FGD) pendampingan dan pembentukan desa adat petani berbasis pancasila untuk meningkatkan solidaritas masyarakat agraris.

Kegiatan tersebut dilaksanakan di Balai Desa Blang Geunang, Kecamatan Kaway XVI, Kabupaten Aceh Barat, Rabu, 4 Oktober 2023. Turut hadir Camat Kaway XVI, Jumi’in, S.Pd, Kabid Hukum Adat dari Majelis Adat Aceh, Keujruen Chik Kaway XVI, Imuem Mukim Pasie Meugat, Keuchik, Tuha Peut, ketua kelompok tani dan masyarakat gampong Blang Geunang. Terselenggaranya kegiatan tersebut juga di bantu dan dihadiri oleh beberapa mahasiswa dari Ilmu adminitrasi negara.

Pengabdian mulai Juni-Oktober 2023, merupakan solusi permasalahan belum optimalnya tata kelola persawahan dan belum ada ketetapan lembaga adat di tingkat gampong.

Kegiatan ini implementasi hasil riset yang dilakukan tim dari dari Program Studi Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik yang diketuai Nellis Mardhiah, S.Sos., M.Sc dengan anggota Nodi Marefanda, M.A.P dan Alimas Jonsa, M.Si.

“Hasil analisis situasi dilapangan, ditemukan masyarakat gampong blang geunang mata pencaharian utama sebagai petani padi, namun kehidupan masyarakat manyoritas masih dibawah garis kemiskinan,” kata Nellis Mardhiah kepada Humas UTU pada Rabu (4/10/2023).

Disamping itu tata kelola persawahan juga belum teroganisir dengan baik, hal ini diakibatkan lembaga adat atau dalam istilah Aceh Keujruen Blang belum terbentuk. Padahal gampong memiliki kewajiban dalam peningkatan ketahanan pangan sebanyak 20% dari sumber dana desa. “Oleh karena itu kita mendorong kedepan gampong blang geunang bisa membentuk lembaga adat keujruen blang yang disertai dengan dukungan dana baik dari sumber dana desa maupun sumber lainnya,” lanjut Nellis Mardhiah.

Menyambut permsalahan yang dikemukakan oleh tim Dosen UTU, Ketua MAA Aceh Barat yang diwakili Tgk Saleh menyampaikan peluang gampong untuk membentuk lembaga adat mandiri, hal tersebut sesuai dengan kewenangan Aceh tentang kearifan lokal yang termaktub dalam Qanun Aceh nomor 10 tahun 2008 tentang Lembaga Adat Aceh.

“Pada prinsipnya kami sangat mendukung setiap gampong di Aceh untuk membentuk lembaga adat mandiri seperti lembaga keujruen blang. Apalagi Aceh memiliki kewenangan khusus dibidang adat, tinggal diperkuat oleh peraturan gampong atau qanun gampong sehingga kedepan dapat dibantu anggaran gampong” kata Tgk Saleh.

Sementara dukungan yang sama disampaikan oleh Camat Kaway XVI Jumiin. Ia menyebutkan ketahanan pangan menjadi isu strategis pemerintah saat ini dan pemerintah diberbagai level mendorong untuk terwujudnya swasembada pangan dengan memperkuat kolaborasi baik peran penyuluh pertanian maupun lembaga lainnya ditingkat gampong.

“Keberadaan lembaga adat gampong seperti Keujruen Blang menjadi mitra strategis pemerintah dalam kegiatan pembangunan, khususnya pemberdayaan petani padi sawah,” katanya

Turut hadir dan memberikan kontribusi berupa keilmuannya dalam bidang problematika solving Sudarman Alwy, M.Ag, selaku dosen Prodi Ilmu Administrasi Negara. Menurutnya selama ini lembaga adat ditingkat desa sudah ada tetapi tidak pernah terkomunikasikan dengan baik kepada pemerintah, sehingga kegiatan adat yang dilakukan rutin tiap tahun juga tidak mendapat perhatian dari pemerintah.

Pengakuan kegiatan lembaga adat melalui Qanun Gampong menjadi sarana komunikasi yang efektif agar dapat memperoleh perhatian dan dukungan secara khusus berupa pendanaan dari pemerintah.

Dampak positif dari pengakuan tersebut jelasnya, tentu akan dapat dirasakan secara langsung oleh masyarakat gampong. “Jika pemangku adat seperti keujruen blang dan keujruen chik (tingkat kecamatan) mendapatkan perhatian dari pemerintah, maka secara otomatis mereka akan dapat melaksanakan tupoksinya dengan baik, sehingga permasalahan persawahan akan dapat terkelola dengan baik, dengan begitu ketahanan pangan desa akan terwujud,” jelasnya.

Sementara Keuchik Gampong Blang Geunang, Sopian, S.Sos dalam kesempatannya mengucapkan terimakasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada Universitas Teuku Umar khususnya kepada tim Dosen dari Prodi Ilmu Administrasi Negara yang telah memilih gampongnya untuk dilakukan pendampingan dan pembinaan kepada masyarakat, terutama dalam upaya pembentukan lembaga asat gampong.

“Selama ini, gampong kami masih sangat terisolir, untuk jaringan internet saja tidak ada, kemudian masalah pertanian masih sangat tradisional, padahal areal persawahannya cukup luas namun hasil produktivitasnya masih rendah,” kata keuchik.

Selain itu, lanjutnya gampong Blang Geunang juga menghadapi permasalahan konflik satwa dilindungi yang kerap terjadi, sering terjadi gagal panen akibat konflik dengan satwa dilindungi tersebut. “Kami juga sangat mengharapkan perhatian dan kepedulian dari pemerintah Aceh khsusnya lembaga KSDA Aceh untuk menangani permasalahan ini, karena sudah sangat meresahkan warga, bahkan mengancam keselamatan warga kami,” pungkas Sopian.

Solusi dan tawaran dalam FGD ini telah membentuk beberapa rekomendasi kepada pemerintah daerah dan pemerintah desa setempat agar pelaksanaan hasil produktivitas petani dapat dikendalikan dengan baik. Adapun hasil rekomendasi dan kesepakatan adalah, pertama akan menbentuk Komunikasi petani dan penyuluh yang secara kontinew yang ditetapakan surat keputusan geucik gampong blang geunang. Serta pembentukan qanun gampong sebagai agenda pendampingan keberlanjutan yang telah disepakti bersama. Selanjutnya penutup acara dilanjutkan dengan pembacaan doa dan penyerahan cendra mata dari MAA kepada pemerintah gampong Blang Geunang juga penyerahan cendra mata dari Tim pelaksana  sebagai ucapan terima kasih telah memobilisasi kegiatan sesuai dengan sasaran. Terakhir dilanjutkan foto bersama seluruh peserta. (Aduwina Pakeh / Humas UTU).

MEULABOH – UTU | Dua Mahasiswa dari Prodi Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik terpilih dan dinobatkan menjadi Duta Baca Universitas Teuku Umar tahun 2023. Keduanya yaitu Noka Omalia dan Cut Annisa Fitriati.

Penobatan pasangan tersebut berlangsung di akhir rangkaian kegiatan Seminar Nasional dan Penobatan Duta Baca UTU Tahun 2023 yang diselenggarakan oleh UPT Perpustakaan Universitas Teuku Umar, Kamis (5/10/2023) di Aula Gedung Kuliah Terintegrasi kampus tersebut.

Acara Seminar Nasional Perpustakaan dan Penobatan Duta Baca Universitas Teuku Umar Tahun 2023 dibuka oleh Rektor UTU yang diwakili Wakil Rektor 1 Universitas Teuku Umar Dr. Ir. M. Aman Yaman, M.Agric.Sc

Dalam sambutannya, M. Aman Yaman berharap kepada para duta baca yang terpilih agar nantinya lebih gencar dalam mempromosikan literasi kampus dan perpustakaan, sehingga nantinya mahasiswa tau bagaimana pentingnya perpustakaan dalam mencari sumber-sumber informasi dalam mendukung tugas-tugas kuliah, disamping itu ia juga berharap agar perpustakan digunakan dengan maksimal oleh mahasiswa, karena perpustakan adalah pusatnya ilmu pengetahuan.

Ajang pemilihan Duta Baca UTU Tahun 2023 sudah berlangsung mulai tanggal 1 September 2023 sampai dengan 5 Oktober 2023. Seleksinya meliputi administrasi, tes tulis, wawancara dan uji wawasan kepustakawan. Setelah melalui tahapan seleksi, kemudian terpilih 20 finalis Duta Baca UTU dan akhirnya tersisih enam finalis terbaik terpilih sebagai Finalis Duta Baca UTU Tahun 2023

Dalam acara Seminar Nasional Perpustakaan dan Penobatan Duta Baca UTU 2023, Kepala UPT Perpustakaan UTU Rahmiyul SIP mengatakan bahwa Duta Baca UTU terpilih memiliki tugas dan tantangan dalam mengampanyekan kebiasaan membaca sebagai budaya dalam keseharian bagi mahasiswa dan meningkatkan minat kunjung ke perpustakaan.

Rahmiyul berharap kehadiran Duta Baca UTU ini mampu menjadi ikon perpustakaan dan menjadi garda terdepan sebagai penggerak dan pelopor literasi di kalangan mahasiswa.

“Alhamdulillah, kini akar literasi UTU mulai Tumbuh. Saya pribadi sangat bangga dengan kegiatan pada hari ini, karena itu saya berharap kepada duta baca yang terpilih nantinya dapat bermitra dengan perpustakaan untuk menjadi pelopor utama gerakan literasi di lingkungan Universitas Teuku Umar, sehingga diharapkan gerakan literasi akan tumbuh disetiap jenjang hingga keseluruhan program studi bahkan unit nantinya, Kamis (5/10/2023).

Pemilihan Duta Baca tahun kedua yang dilakukan UPT Perpustakaan UTU Meulaboh ini menghadirkan Duta Baca Indonesia Gol A Gong, Ketua Pengurus Daerah Ikatan Pustakawan Indonesia (PD IPI Aceh) yang juga sebagai Pustakawan Berprestasi Nasional, Dr Nazaruddin MLIS;  pegiat literasi dan dosen Sri Hardianty SIP. MPd dan Teuku Hermilan SIP dari UPT Perpustakaan UTU sebagai Dewan Juri.

Berikut daftar juara pemilihan Duta Baca UTU Tahun 2023
Juara 1 : Noka Omalia (Fakultas FISIP) dan Cut Annisa Fitriati (Fakultas FISIP)
Juara 2 : Tazkier Al Munzhieri  (Fakultas Teknik) dan Dina Rafika Sari(FKM)
Juara 3 : Rifan Muliadi (Fakultas Teknik) dan Aulia Artika (FKM)