
Meulaboh – UTUNews | Bupati Aceh Barat, Tarmizi, S.P., M.M., bersama rombongan satuan kerja pemerintah kabupaten melakukan kunjungan resmi ke Universitas Teuku Umar (UTU) pada Senin, 10 Maret 2025. Kunjungan ini bertujuan untuk memperkuat kerja sama antara pemerintah daerah dan institusi pendidikan dalam bidang riset dan pengembangan daerah.
Bupati Aceh Barat beserta jajaran pemerintah kabupaten diterima langsung oleh Rektor UTU, Prof. Dr. Drs. Ishak Hasan, M.Si., beserta wakil rektor, dekan, kepala biro, serta ketua jurusan dalam pertemuan yang berlangsung di ruang rapat senat UTU. Tutur hadir dalam pertemuan ini Dr. Safuadi, Kepala Kantor Wilayah DJBC Provinsi Aceh.
Dalam pertemuan tersebut, Rektor UTU, Prof. Dr. Drs. Ishak Hasan, M.Si., menegaskan komitmen kampus dalam mendukung pemerintah daerah melalui kebijakan berbasis riset.
“Sebagai institusi akademik, UTU memiliki sumber daya yang memadai untuk melakukan riset dan pengembangan yang dapat dimanfaatkan guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujar Prof. Ishak Hasan.
Salah satu isu utama yang dibahas adalah pengembangan pusat penelitian ganja untuk kepentingan medis dan industri. Sebelumnya, UTU telah mempresentasikan konsep tersebut kepada Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi Aceh sebagai bagian dari upaya optimalisasi potensi daerah dalam penelitian dan inovasi.
Bupati Aceh Barat, Tarmizi, S.P., M.M., menyambut baik gagasan tersebut dan menekankan pentingnya kerja sama antara pemerintah dan perguruan tinggi dalam membangun kebijakan berbasis penelitian.
“Kampus adalah pusat pengetahuan dan inovasi. Pemerintah Kabupaten Aceh Barat siap berkolaborasi dengan UTU untuk merumuskan kebijakan berbasis riset yang dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat,” ungkap Tarmizi.
Masing-masing dekan lingkup UTU menyampaikan gagasan riset dan tawaran produk kebijakan yang dihasilkan oleh Pemerintah Kabupaten Aceh Barat. Seperti sektor pertanian, perikanan, serta pengembangan masyarakat wilayah pedesaan. Selain itu pengembangan infrastruktur untuk mendukung konektivitas antar-wilayah dan ketahanan bencana turut menjadi agenda kebijakan yang didorong oleh para dekan.
Kunjungan ini diakhiri dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Pemerintah Kabupaten Aceh Barat dan Universitas Teuku Umar. Kesepakatan ini menjadi langkah awal dalam memperkuat kerja sama di bidang pendidikan, riset, dan inovasi guna mendukung kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Aceh Barat.
Dengan adanya kerja sama ini, diharapkan penelitian yang dilakukan oleh UTU dapat lebih berkontribusi dalam pembangunan daerah dan menghasilkan kebijakan yang berbasis data serta riset ilmiah. [HUMAS UTU]
Teks: Wardah Muharriyanti Siregar | Editor: Yuhdi Fahrimal | Foto: Zul Eman.

Meulaboh – UTUNews | Universitas Teuku Umar (UTU) terus berupaya meningkatkan mutu akademik dengan melantik tujuh kepala pusat di lingkup Lembaga Pengembangan Mutu Pendidikan dan Pembelajaran (LPMPP). Pelantikan dan penyerahan Surat Keputusan (SK) dilakukan oleh Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kerjasama UTU, Dr. Ir. M. Aman Yaman, M.Agric.Sc, di Ruang LPMPP UTU, Senin (10/03/2024).
Dalam sambutannya, Dr. Ir. M. Aman Yaman menyampaikan harapannya agar para kepala pusat dapat bekerja maksimal demi kemajuan mutu akademik di UTU.
“Saya berharap bapak/ibu kepala pusat yang menerima SK dapat bekerjasama dan bekerja maksimal untuk memajukan budaya mutu akademik di lingkup UTU,” jelasnya.
Wakil Rektor juga menekankan pentingnya peran kepala pusat dalam memenuhi siklus PPEPP (Penetapan, Pelaksanaan, Evaluasi, Pengendalian, dan Peningkatan) dan dokumen-dokumen wajib perguruan tinggi dalam mendukung proses Re-Akreditasi Perguruan Tinggi (Re-APT) yang akan dilaksanakan oleh UTU.
“Dalam bekerja, bapak/ibu diharapkan selalu implementasikan PPEPP, agar kualitas mutu kita semakin baik. Selain itu, UTU juga akan menghadapi reakreditasi, sehingga kontribusi bapak/ibu sangat penting untuk memaksimalkan kualitas jaminan mutu UTU,” ujarnya.
Acara penyerahan SK tersebut turut dihadiri oleh Pelaksana Tugas LPMPP UTU, Dr. Irvan Subandar, M.Si, Sekretaris LPMPP UTU, Triyanto, M.A, Kasubbag Umum LPMPP UTU, Yasir Harie Mufti, S.Ak., M.Si, dan staf LPMPP UTU.
Dengan dilantiknya para kepala pusat ini, UTU menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan pelayanan, serta mempersiapkan diri menghadapi re-akreditasi perguruan tinggi.
Tujuh kepala pusat yang dilantik meliputi:
- Abu Hasan Makmun, S.Sy., M.M.A sebagai Kepala Pusat Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) dan Akreditasi.
- Eka Lisdayanti, S.Kel., M.Si sebagai Kepala Pusat Inovasi Mutu dan Survei Kepuasan.
- Dony Arung Triantoro, M.A sebagai Kepala Pusat Audit Mutu Internal (AMI).
- Inseun Yuri Salena, B.Sc., M.Sc sebagai Kepala Pusat Pengembangan Kurikulum Perguruan Tinggi & Outcome Based Education (OBE).
- Samwil, M.A sebagai Kepala Pusat Mata Kuliah Umum (MKU).
- Muzakir, S.E., M.Sc sebagai Kepala Pusat Hubungan Internasional dan Tracer Study.
- Ir. Sulaiman Ali, ST., MT sebagai Kepala Pusat Pengembangan Karakter Mahasiswa.
Teks: Wardah Muharriyanti Siregar | Editor: Yuhdi Fahrimal | Foto: Yasir Harie Mufti.

Meulaboh – UTUNews | Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS) yang sudah beralih nama menjadi Satgas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Lingkup Perguruan Tinggi (PPKPT) Universitas Teuku Umar menggelar sosialisasi pencegahan dan penanganan kekerasan. Kegiatan dilaksanakan di Aula Cut Nyak Dhien, Gedung Kuliah Terintegrasi UTU pada Selasa (11/03/2025). Peserta dalam kegiatan ini adalah Sivitas Akademika dari Fakultas Fakultas Teknik, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, serta Fakultas Ilmu Kesehatan.
Ketua Satgas PPKPT/PPKS UTU, Rita Hartati, S.Pd., M.Pd. dalam laporannya menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan dalam mendukung peran Satgas PPKPT. Sosialisasi ini juga merupakan bagian dari kewajiban yang harus dipenuhi oleh UTU sesuai dengan instruksi pusat.
“Sosialisasi Permendikbud Ristek Nomor 30 Tahun 2021 dan Nomor 55 Tahun 2024 ini menjadi penting mengingat peraturan terbaru yang mengatur lebih jauh tentang perilaku yang dapat dianggap sebagai kekerasan seksual di perguruan tinggi, termasuk lelucon yang mengarah pada pelecehan seksual dan dampaknya terhadap psikologis.” ujar Rita.
Dalam sambutannya Wakil Rektor III bidang Kemahasiswaan dan Alumni, H. Ibrahim Laweung HS., S.K.M., M.NSc. menyatakan bahwa kegiatan sosialisasi ini sangat penting untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman di kalangan civitas akademika pentingnya pencegahan kekerasan seksual. Lebih lanjut H. Ibrahim Laweung HS., S.K.M., M.NSc. mengatakan bahwa sosialisasi ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan dalam mendukung peran Satgas PPKPT/PPKS. Oleh karena itu, penting kerja sama seluruh civitas akademika untuk mewujudkan UTU sebagai kampus yang bebas kekerasan.” ujar Ibrahim Laweung.
“Kita harus saling menjaga dan saling mengingatkan satu sama lain agar senantiasa berhati-hati dalam berinteraksi, sehingga potensi dan risiko kekerasan atau kekerasan seksual dapat kita hindari.” imbau Ibrahim Laweung.
Narasumber dalam kegiatan ini adalah Rita Hartani, S.Pd., M.Pd. yang memberikan materi terkait kekerasan seksual. Rita mengatakan bahwa kekerasan seksual bukan hanya tentang kontak fisik. Kekerasan seksual mencakup segala bentuk tindakan yang berbau seksual, baik secara verbal, non-verbal, maupun fisik, yang dilakukan tanpa persetujuan korban.
Menurut Rita, data menunjukkan bahwa angka kekerasan seksual terus meningkat. Ini adalah masalah serius yang membutuhkan perhatian dan tindakan nyata dari semua pihak.
“Banyak korban kekerasan seksual yang tidak berani melapor karena takut atau malu. Ini adalah salah satu alasan mengapa angka kekerasan seksual yang sebenarnya mungkin jauh lebih tinggi dari yang tercatat.” ungkap Rita.
Rita menambahkan bahwa penting bagi semua pihak terutama mahasiswa dan dosen untuk memahami bahwa kekerasan seksual dapat terjadi di lingkungan kampus, baik di dalam maupun di luar kelas. Oleh karena itu, semua pihak harus selalu waspada dan saling menjaga.
“Penting bagi kita untuk membangun budaya saling menghormati dan menghargai. Jangan pernah menganggap remeh ucapan atau tindakan yang bernada seksual, meskipun hanya bercanda.” ajak Rita.
Sementara itu Irsadi Aristora, S.Hut., M.H. selaku Sekretaris Satgas PPKPT/PPKS UTU menjelaskan Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Permendikbud Ristek) Nomor 55 Tahun 2024 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Lingkungan Perguruan Tinggi. Dalam pemaparannya Irsadi menjelaskan tentang pokok-pokok aturan dalam Permendikbud Ristek Nomor 55 Tahun 2024, termasuk definisi kekerasan, jenis-jenis kekerasan, serta mekanisme pencegahan dan penanganan kekerasan di lingkungan perguruan tinggi.
“Permendikbud Ristek ini hadir sebagai bentuk komitmen pemerintah dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang aman dan nyaman bagi seluruh warga kampus,” ujar Irsadi.
Lebih lanjut Irsadi menjelaskan bahwa dalam Permendikbud Ristek Nomor 55 tahun 2024 definisi kekerasan diperluas. Tidak hanya kekerasan seksual, tetapi juga kekerasan fisik, psikis, perundungan, dan diskriminasi. Menurut Irsadi Permendikbud Ristek ini juga mengatur mekanisme pelaporan, penanganan, dan pemulihan bagi korban kekerasan.
“Perguruan tinggi wajib memberikan sanksi tegas kepada pelaku kekerasan, sesuai dengan ketentuan yang berlaku.” ujar Irsadi.
Anggota Sargas PPKPT/PPKS UTU dari unsur mahasiswa, Intan Nelsa Media menyampaikan materi terkait upaya pencegahan kekerasan. Dalam paparannya, Intan menekankan pentingnya peran aktif mahasiswa dalam upaya pencegahan kekerasan seksual di lingkungan kampus. Ia juga menyampaikan berbagai upaya yang dapat dilakukan oleh mahasiswa untuk mencegah dan menghindari kekerasan seksual.
“Pencegahan kekerasan seksual adalah tanggung jawab kita bersama. Kita tidak bisa hanya berdiam diri dan menunggu. Kita harus berani ungkapkan kebenaran, tegakkan keadilan.” ujar Intan.
Kegiatan ditutup dengan penandatangan pakta integritas oleh Wakil Dekan III Fakultas Teknik, Wakil Dekan III Fakultas Ekonomi dan Bisnis, dan Wakil Dekan III Fakultas Ilmu Kesehatan dengan Satgas PPKPT/PPKS UTU yang disaksikan oleh Wakil Rektor III, H. Ibrahim Laweung HS., S.K.M., M.NSc.
Teks: Rita Hartati | Editor: Yuhdi Fahrimal | Foto: Rita Hartati.

MEULABOH – UTU | Program Studi Magister Ilmu Pertanian, Fakultas Pertanian (MIP-FP) Universitas Teuku Umar menggelar sidang tesis angkatan pertama, Kamis (06/03/2025). Sidang tesis mahasiswa tersebut atas nama Suci Sunandar sebagai wujud eksistensi Magister Ilmu Pertanian dalam menghasilkan lulusan.
Ini merupakan bentuk komitmen institusi dalam melaksanakan pendidikan berkualitas tinggi serta mendukung mahasiswa untuk mencapai target akademis sesuai dengan standar waktu yang ditetapkan.
Koordinator Program Studi Magister Ilmu Pertanian UTU Dr. Dewi Fithria, S.P., M.P mengatakan, keberhasilan Magister Ilmu Pertanian melaksanakan sidang perdana untuk angkatan pertama merupakan suatu kebanggaan.
“Alhamdulillah, hari ini merupakan sejarah baru bagi Program Magister Ilmu Pertanian UTU yang telah menghasilkan lulusan untuk angkatan pertama. Dengan adanya lulusan, nantinya akan mempermudah Program Magister Ilmu Pertanian dalam mengembangkan dan memperkenalkan program studi di ruang lingkup yang lebih besar,” ungkapnya.
Selain itu, diharapkan para lulusan nantinya juga akan berperan untuk memberikan gambaran jelas terhadap relevansi pemenuhan kebutuhan skill di bidang pertanian yang juga salah satu core product Universitas Teuku Umar yaitu Agro Industry.
Suci Sunandar mengambil judul tesis “Strategi Pengelolaan Air Berkelanjutan dalam Restorasi Lahan Gambut KHG Krueng Woyla Gampong Keub Kabupaten Aceh Barat,” dengan pembimbing Dr. Dewi Fithria, SP., MP dan Dr. Iswar, S.Pd.I., M.Pd dengan tim penguji Dr. Irvan Subandar, S.P., M.P dan Dr. Abdul Latif, S.P., M.P.
“Kita berbangga hati, mahasiswa kita sukses menempuh ujian tesis hari ini. Ini sejarah baru bagi kita, mahasiswa Program Magister Ilmu Pertanian berhasil meraih gelar Magister Ilmu Pertanian” Kata Ir. Rusdi Faizin, M.Si selaku Dekan FP UTU
“Selamat atas kelulusan saudara Suci Sunandar sebagai lulusan pertama Magister Ilmu Pertanian, sukses dan berkah. Semoga ilmu yang didapat bermanfaat bagi pengembangan diri dan kecakapan dalam bekerja kedepan,” ucap Rusdi Faizin
Dihubungi terpisah, Rektor Universitas Teuku Umar, Prof. Dr. Ishak Hasan, M.Si menyampaikan rasa bangga terhadap capaian ini. Capaian ini menunjukkan konsistensi dan keseriusan Program Studi Magister di UTU dalam mencetak lulusan berkualitas yang siap berkontribusi di berbagai sektor strategis secara profesional.
“Kami berharap lulusan ini mampu mengaplikasikan ilmu yang didapat dalam dunia kerja dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat,” tuturnya.
UTU terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan fasilitas pendukung bagi para mahasiswanya, sehingga lulusan yang dihasilkan memiliki kompetensi yang relevan dengan kebutuhan dunia kerja serta mampu bersaing di level nasional maupun internasional.
Editor : Aduwina Pakeh
Foto : Dr. Dewi Fithria

MEULABOH – UTU | Bertempat di ruang rapat Lembaga Sertifikasi Profesi Pihak Pertama Universitas Negeri Jakarta (LSPP1-UNJ) pada hari Rabu, tanggal 26 Februari 2025 di Jakarta, telah dilaksanakan benchmarking tata kelola LSP (manajemen, kebijakan, serta strategi pengelolaan sertifikasi profesi) terhadap LSP UTU.
Kegiatan benchmarking dihadiri langsung oleh ketua LSPP1-UNJ yaitu Dr. Ir. Alsuhendra, M.Si, selain itu juga dihadiri oleh kepala bidang sertifikasi, kepala bidang mutu, dan kepala administrasi dan keuangan, serta tendik yang bertugas di LSPP1-UNJ.
Adapun perwakilan dari LSP UTU yang mengikuti benchmarking adalah ketua LSP UTU (Dr. Uswatun Hasanah, S.Si., M.Si.), kepala bidang sertifikasi (Dr. Munandar, S.Kel., M.Sc.), dan kepala bidang mutu (Dr. Vina Maulidia, S.P.).
Kegiatan benchmarking meliputi pelatihan manajemen tata kelola dan proses sertifikasi kompetensi yang telah dilakukan oleh LSPP1-UNJ sejak 2016, memiliki 86 asesor kompetensi, 7 skema sertifikasi kompetensi, dan 6 tempat uji kompetensi (TUK), serta telah melakukan sertifikasi kompetensi terhadap ribuan mahasiswa strata D3, S1 dan S2 Universitas Negeri Jakarta.
Selain itu, perwakilan LSP UTU juga mengunjugi beberapa TUK yang ada di UNJ seperti laboratorium keamanan pangan, dan laboratorium metodologi. Kepala bidang sertifikasi LSPP1-UNJ menyatakan bahwa sertifikat kompetensi yang akan dimiliki oleh mahasiswa, menjadi Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI) yang akan sangat berpengaruh jika digunakan dalam dunia pekerjaan.
Selain memperoleh pengetahuan mengenai manajemen tata kelola LSP dan proses sertifikasi kompetensi, kedua LSP ini juga melakukan penandatangan surat perjanjian kerja (SPK) mengenai; konsultasi terkait penguatan tata kelola kelembagaan LSP, menugaskan atau peminjaman asesor kompetensi, memberikan training kompetensi teknis bagi asesor kompetensi.
Selain itu juga menerima konsultasi pembuatan Materi Uji Kompetensi (MUK), memberikan konsultasi Materi Uji Kompetensi (MUK) dengan skema yang sejenis. meminjamkan Tempat Uji Kompetensi (TUK), dan asesor dapat mengikuti Recognition Current Competency (RCC)/Sertifikasi Ulang di LSPP1-UNJ.
Editor : Aduwina Pakeh
Foto : Dr. Munandar

MEULABOH – UTU | Prestasi membanggakan kembali ditorehkan oleh mahasiswa Universitas Teuku Umar (UTU). Saifullah, mahasiswa jurusan Teknologi Informasi, Fakultas Teknik UTU berhasil meraih Medali Silver dalam ajang International Innovation & Exhibition Fair (IIEF) 2025 yang diselenggarakan di Kolej MARA Kulim, Kedah, Malaysia pada 26-27 Februari 2025.
IIEF 2025 merupakan ajang inovasi internasional yang bertujuan untuk menampilkan kreativitas para inovator dan penemu dalam menghadirkan ide, metode, serta perangkat baru yang inovatif. Kompetisi ini diikuti oleh peserta dari berbagai negara dengan berbagai kategori inovasi.
Dalam ajang ini, Saifullah berkompetisi dalam Kategori Online, Chapter A : Electrical & Electronics, ICT & Multimedia, IoT Innovation dengan karyanya yang bertajuk NutrixSense. NutrixSense merupakan Progressive Web App (PWA) yang memanfaatkan model kecerdasan buatan YOLO (You Only Look Once) untuk mendeteksi makanan melalui gambar serta menghitung jumlah kalori dan nutrisi dengan mudah.
Inovasi ini diharapkan dapat membantu masyarakat dalam mengelola pola makan secara lebih sehat dan efisien. Keberhasilan Saifullah dalam ajang ini tidak terlepas dari dukungan dan bimbingan dari para dosen pembimbing, yaitu Mirna Ria Andini, S.T., M.Sc. dan Hayatun Maghfirah, S.S.T., M.T., serta supervisor lomba, Abdurrahman Ridho, S.Kom., M.Kom.
Menanggapi kemenangan ini, Saifullah mengungkapkan rasa syukur dan bangganya bisa membawa nama baik Universitas Teuku Umar di tingkat internasional. “Saya sangat bersyukur atas pencapaian ini. Terima kasih kepada para dosen pembimbing dan supervisor yang telah mendukung saya sejak awal. Semoga inovasi ini dapat terus dikembangkan dan memberikan manfaat bagi banyak orang,” ujarnya.
Pihak universitas juga memberikan apresiasi tinggi atas pencapaian ini. Ketua Program Studi Teknologi Informasi UTU, Abdurrahman Ridho, S.Kom., M.Kom menyampaikan bahwa prestasi ini merupakan bukti nyata bahwa mahasiswa UTU mampu bersaing di kancah global dengan inovasi berbasis teknologi.
Dengan keberhasilan ini, diharapkan semakin banyak mahasiswa UTU yang termotivasi untuk berpartisipasi dalam ajang inovasi internasional dan terus mengembangkan teknologi yang bermanfaat bagi masyarakat luas.
Editor : Aduwina Pakeh
Foto : Ardy

MEULABOH – UTU | Unit Penunjang Akademik Pengembangan Karir dan Kewirausahaan (UPA PKK) Universitas Teuku Umar melaksanakan kegiatan “Meningkatkan Motivasi dan Kreativitas Mahasiswa UTU dalam Menyongsong Kegiatan PKM, P2MW, dan PPK Ormawa Tahun 2025”.
Dalam kegiatan tersebut dihadirkan pembicara masing-masing bidang Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) (Arie Saputra, S.T., M.Si), Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha (P2MW) (Said Achmad Kabiru Rafiie, SE., MBA), dan Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) (Yarmaliza, SKM., M.Si).
Kegiatan yang dilaksanakan pada Rabu (26/2/2025) lalu tersebut, beberapa hal penting yang perlu dicatat terkait pelaksanaan kegiatan tahun 2025 diantaranya adalah (1) Penerimaan proposal PKM, P2MW dan PPK Ormawa tahapn internal akan dibuka kembali setelah masing-masing panduan program tahun 2025 dirilis secara nasional; (2) jumlah proposal yang akan diunggah ke akun nasional membandingkan pada tahun sebelumnya maka untuk proposal PKM lebih banyak (diatas 150 proposal), dibandingkan P2MW (30 proposal), dan PPK Ormawa (20 proposal); (3) Memastikan terlebih dahulu terkait proposal yang diajukan terkait matakuliah di program studi yang dapat dikonversi nantinya bila program yang diajukan memperoleh pendanaan.
Pada paparan pemateri PKM (Arie Saputra) dijelaskan bahwa untuk memastikan kelayakan proposal PKM diperlukan ketelitian untuk mengikuti panduan dengan benar, sehingga dapat menghindari kesalahan format maupun hal teknis lainnya.
Selain itu, titik penjelasan juga perlu diperhatikan, karena masing-masing skema PKM memiliki keunikan dan tujuan khusus yang dicapai pada pelaksanaannya. Mempersiapkan ide-ide PKM yang terupdate dan unik juga menjadi penunjang untuk mempersiapkan proposal PKM yang berkualitas.
Pemateri PPK Ormawa (Yarmaliza) turut menekankan hal yang mirip, namun beberapa hal yang unik dari PPK Ormawa adalah berbentuk pengabdian, sehingga mahasiswa perlu melakukan koordinasi dengan desa setempat yang hendak dijadikan tempat pengabdian. Desa binaan kampus seyogyanya akan lebih memudahkan proses pengabdian.
Jarak antara desa pengabdian dengan kampus juga perlu diperhatikan, karena pelaksanaan program yang kontinyu, namun beberapa pengabdian di tempat yang cukup jauh masing memungkinkan, seperti pengalaman tim BEM FPIK yang melakukan pengabdian di Pulau Banyak Aceh Singkil. Satu hal penting dari program ini adalah hanya dapat diajukan oleh organisasi mahasiswa yang memiliki SK aktif, sehingga perlu perhatian lebih lanjut untuk hal tersebut.
Pemateri P2MW (Said Achmad Kabiru Rafiie) menjelaskan bahwa sebagai mahasiswa yang memiliki bisnis maupun ide bisnis dapat mengajukan proposal P2MW. Program tersebut sangat berpotensi karena dapat mendukung mahasiswa dalam mengembangkan bisnisnya dan membuka lapangan kerja bagi masyarakat.
Bantuan pendanaan pada program P2MW cukup besar untuk dijadikan modal, sehingga diharapkan mahasiswa dapat memperoleh kesempatan menciptakan usaha baru di lingkungan masyarakat.
Editor : Aduwina Pakeh
Foto : Dr. Mukhtarida

MEULABOH – UTU | Bertempat di ruang rapat Sekolah Vokasi Universitas Indonesia pada hari Selasa, tanggal 25 Februari 2025 di Jakarta, telah dilaksanakan benchmarking tata kelola Lembaga Sertifikasi Profesi (manajemen, kebijakan, serta strategi pengelolaan sertifikasi profesi) terhadap LSP UTU.
LSP UI diketuai oleh Dr. Rahmi Setiawati, S.Sos., M.Si, pada saat berlangsungnya benchmarking dihadiri oleh kepala bidang sertifikasi LSP UI (Hardika Widi Satria, S.Hum., M.Si) dan Administrasi keuangan LSP UI (Fitriana Dwi Asmarani, S.E.). Perwakilan dari LSP UTU yang mengikuti benchmarking adalah ketua LSP UTU (Dr. Uswatun Hasanah, S.Si., M.Si.), kepala bidang sertifikasi (Dr. Munandar, S.Kel., M.Sc.), dan kepala bidang mutu (Dr. Vina Maulidia, S.P.).
Kegiatan benchmarking meliputi pelatihan manajemen tata kelola dan proses sertifikasi kompetensi yang telah dilakukan oleh LSP UI sejak 2017, memiliki 136 asesor kompetensi, 23 skema sertifikasi kompetensi, dan 14 tempat uji kompetensi (TUK), serta telah melakukan dan mewajibkan sertifikasi kompetensi terhadap ribuan mahasiswa strata D3, dan S1 Sekolah Vokasi UI.
Selain itu, peserta pelatihan juga mengunjugi beberapa TUK yang ada di Sekolah Vokasi UI seperti laboratorium komputer, laboratorium fisioterapi, dan laboratorium Perkantoran. Kepala bidang sertifikasi LSP UI menyebutkan bahwa sertifikasi kompetensi yang dilakukan terhadap mahasiswa, menjadi syarat wajib lulusan Sekolah Vokasi UI sebagai Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI) yang akan digunakan untuk bekerja.
Selain memperoleh pengetahuan mengenai manajemen tata kelola LSP dan proses sertifikasi kompetensi, kedua LSP ini juga melakukan penandatangan surat perjanjian kerja (SPK) mengenai; konsultasi terkait penguatan tata kelola kelembagaan LSP, menugaskan atau peminjaman asesor kompetensi, memberikan training kompetensi teknis bagi asesor kompetensi.
Selain itu juga menerima konsultasi pembuatan Materi Uji Kompetensi (MUK), memberikan konsultasi Materi Uji Kompetensi (MUK) dengan skema yang sejenis. meminjamkan Tempat Uji Kompetensi (TUK), dan asesor dapat mengikuti Recognition Current Competency (RCC)/Sertifikasi Ulang di LSP UI.
Editor : Aduwina Pakeh
Foto : Dr. Munandar

MEULABOH – UTU |Dalam rangka meningkatkan kompetensi, Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Universitss Teuku Umar mengikuti pelatihan manajemen tata kelola dan Proses Sertifikasi Kompetensi di LSP Vokasi IPB University.
Bertempat di ruang rapat Sekolah Vokasi IPB University pada hari Senin, tanggal 24 Februari 2025 di Bogor, telah dilaksanakan pelatihan tata kelola LSP (manajemen, kebijakan, serta strategi pengelolaan sertifikasi profesi) terhadap LSP UTU.
Pembukaan pelatihan dihadiri oleh Wakil Dekan Bidang Sumberdaya, Kerja Sama, dan Pengembangan Sekolah Vokasi IPB University yaitu Dr. Ir. Anita Risitianingrum, M.Si., ketua LSP SV IPB University Uding Sastrawan, S.P., M.Si., serta seluruh pengurus LSP SV IPB University seperti kepala bidang sertifikasi, kepala bidang mutu, kepala TUK, Administrasi dan IT, serta beberapa asesor SV IPB University. Perwakilan dari LSP UTU yang mengikuti pelatihan adalah ketua LSP UTU (Dr. Uswatun Hasanah, S.Si., M.Si.), kepala bidang sertifikasi (Dr. Munandar, S.Kel., M.Sc.), dan kepala bidang mutu (Dr. Vina Maulidia, S.P.).
Kegiatan pelatihan meliputi pelatihan manajemen tata kelola dan proses sertifikasi kompetensi yang telah dilakukan oleh LSP Vokasi IPB sejak 2016, dan telah memiliki 100 asesor dengan 26 skema sertifikasi kompetensi, serta telah melakukan sertifikasi kompetensi terhadap ribuan mahasiswa strata D3 dan S1 Sekolah Vokasi IPB. Selain itu, peserta pelatihan juga mengunjugi beberapa TUK yang ada di Sekolah Vokasi IPB seperti laboratorium kultur jaringan, laboratorium komputer, laboratorium media, dan laboratorium CA Kuliner da Diet.
Ketua LSP Vokasi IPB menambahkan pentingnya dilakukan sertifikasi kompetensi terhadap mahasiswa, karena selain memperoleh ijazah akademik, mahasiswa juga dapat memiliki Sertifikat Kompetensi sebagai Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI) yang akan menjadi peunjang untuk digunakan dalam dunia kerja.
Selain memperoleh pengetahuan mengenai manajemen tata kelola LSP dan proses sertifikasi kompetensi, kedua LSP ini juga melakukan penandatangan surat perjanjian kerja (SPK) mengenai; konsultasi terkait penguatan tata kelola kelembagaan LSP, menugaskan atau peminjaman asesor kompetensi, memberikan training kompetensi teknis bagi asesor kompetensi, menerima konsultasi pembuatan Materi Uji Kompetensi (MUK), memberikan konsultasi Materi Uji Kompetensi (MUK) dengan skema yang sejenis. meminjamkan Tempat Uji Kompetensi (TUK), dan asesor dapat mengikuti Recognition Current Competency (RCC)/Sertifikasi Ulang di LSP Vokasi IPB.
Editor : Aduwina Pakeh
Foto : Dr. Munandar

MEULABOH – UTU |Himpunan Mahasiswa Mesin (HMM) Fakultas Teknik Universitas Teuku Umar (FT-UTU), dalam rangka menyambut bulan suci ramadhan 1446 Hijriah melaksanakan bakti sosial (baksos)di Masjid Nurul ‘Ilmi Universitas Teuku Umar (25/02/25).
Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Mesin (HMM) Mokhammad Haikal menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk Solidaritas sosial sebagai ekspresi kesadaran keagamaan dalam mengisi bagian dari bentuk ibadah dan kebersamaan dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan.
“Bakti sosial ini juga sebagai wujud kebersamaan kita dalam menyambut bulan suci Ramadhan dan Kegiatan ini sudah menjadi program kerja HMM menjelang Ramadhan,” ujar Haikal.
Baksos HMM sambut bulan suci Ramadhan di Masjid Nurul Ilmi Kampus UTU dihadiri juga Ketua beserta Pengurus Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Nurul ‘Ilmi Universitas Teuku Umar dan Kepala Biro Perencanaan, Kerjasama dan Umum.
M. Danil. K selaku Ketua Panitia Baksos dan Kabid Keagamaan HMM FT UTU menyampaikan, selain Bakti sosial HMM FT UTU telah menyiapkan berbagai Program Ramadhan, seperti Safari Ramadhan meliputi buka puasa bersama, tarawih bersama masyarakat, tadarus Al-Qur’an, kajian Subuh, serta kegiatan lainnya
“Kami ingin memberikan manfaat nyata kepada kampus dan masyarakat sekitar, terutama menjelang bulan suci Ramadhan. Kegiatan ini juga menjadi momen untuk memperkuat kebersamaan di antara anggota Himpunan,” ujarnya.
Dengan adanya persiapan ini, diharapkan Ramadhan tahun ini dapat dijalani dengan penuh keberkahan dan semangat, tutup Haikal Ketua Umum HHM FT UTU.
Kepala Biro Perencanaan, Kerjasama dan Umum, Zulfirman, M.Si didampingi Ketua DKM Masjid Nurul ‘Ilmi UTU, Tgk. Sulaiman Ali, S.T., MT saat dikonfirmasi humas UTU turut mengapresiasi inisiatif mahasiswa Teknik Mesin yang selalu aktif dalam kegiatan sosial. “Kami sangat mendukung kegiatan positif seperti ini, yang tidak hanya mendidik mahasiswa secara akademik, tetapi juga membangun jiwa sosial mereka,” ungkapnya.
Kegiatan bakti sosial ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi mahasiswa, terutama dalam membangun rasa empati dan semangat gotong royong. Di akhir acara, mahasiswa bersama pengurus masjid juga mengadakan doa bersama untuk kelancaran persiapan Ramadhan dan kegiatan ibadah selama bulan suci.
Dengan semangat kebersamaan, HMM UTU berharap kegiatan seperti ini dapat terus dilanjutkan di masa mendatang, tidak hanya di lingkungan kampus, tetapi juga di berbagai tempat yang membutuhkan bantuan.
Editor : Aduwina Pakeh
Foto : Sulaiman Ali